Get snow effect

Jumat, 18 Maret 2011

Sumba Barat Promosi Pariwisata Unik Lewat Bali




 Kuta (Antara Bali) - Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mempromosikan keunikan budaya setempat melalui Bali, dengan harapan akan mampu menjadi primadona baru dunia pariwisata di kawasan timur Indonesia.
 "Daerah kami penuh dengan keunikan budaya. Sedikitnya ada dua agenda budaya yang tidak ditemukan di belahan dunia lain, yakni pertandingan Pasola dan ritual Bulan Suci Wulla Poddu atau Bulan Permai," kata Bupati Sumba Barat Jubilate Pieter Pandango, SPd, MSi di Kuta, Bali, Jumat.

Ia menyampaikan hal itu saat mempresentasikan potensi budaya Sumba Barat di hadapan sekitar 80 perusahaan agen perjalanan dari Bali, yang juga dihadiri Ketua DPD Asita Bali All Purwa.

Acara yang ditujukan untuk memperkenalkan beragam potensi pariwisata Sumba Barat kepada para pelaku Pariwisata di Bali itu, mendapat sambutan antusias dari puluhan pengusaha agen perjalanan yang selama ini banyak mengirim wisatawan ke daerah timur Indonesia.

Hal itu mengingat Kabupaten Sumba Barat memiliki potensi pariwisata budaya yang unik bernuansa spiritual, wisata petualangan seperti menjelajahi perbukitan dan goa-goa alam yang spesifik, serta wisata bahari dengan puluhan pantai eksotik yang masih "perawan'.

Wisata budaya kental dengan nuansa spiritual, menurut Bupati Jubilate, karena masyarakat daerahnya masih memelihara tradisi nenek moyang yang dulu menganut kepercayaan "Marapu".

Kepercayaan itu berakar hingga kini dan menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Seperti penyajian sirih dan pinang yang digunakan sebagai pelengkap upacara dan persembahan kepada leluhur, hingga emas adat seperti "mamuli" dan "maraga" yang hingga kini masih digunakan sebagai mas kawin.

Masyarakat Sumba Barat juga masih mewarisi tradisi megalitikum, seperti menjaga keberadaan batu kubur yang usianya lebih tua dari piramida Mesir.

"Khusus bagi masyarakat penganut Marapu yang terbagi dalam 12 kabisu (desa adat) dan hidup di puluhan kampung adat tersebar di daerah kami, juga masih melakukan ritual Pasola dan Wulla Poddu," kata Jubilate.

Ritual Pasola atau atraksi pertandingan berkuda sambil melempar lembing, merupakan satu-satunya atraksi adat yang hanya ada di Pulau Sumba. Atraksi tersebut sebagai ajang untuk menunjukkan jiwa ksatria para pemuda Sumba, khususnya Sumba Barat.

Pasola merupakan upacara adat yang terangkai dengan beberapa ritual adat lainnya seperti Nyale dan tinju tradisional Pakujil.

Sedangkan upacara Wulla Poddu, menurut Jubilate, juga sangat menarik bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Upacara itu berlangsung satu bulan penuh, setiap harinya diisi beragam ritual unik, dan kaya dengan nilai filosofi dan spiritual.

"Misalnya ritual membaca peruntungan melalui usus ayam. Hal-hal unik itu masih terus tumbuh, sehingga akan mampu menarik minat kunjungan wisatawan di tengah kebosanan hidup normal," ujarnya.

Demi menggiatkan kedatangan turis ke Sumba Barat, Bupati Jubilate secara pribadi mengundang para pelaku pariwisata yang hadir untuk menginap gratis di Waikabubak.

"Anda semua saya undang dan saya berikan fasilitas menginap gratis di hotel saya," ujarnya disambut tepuk tangan meriah para pelaku pariwisata.

Dalam acara itu, Ketua Asita Bali Al Purwa menyampaikan bahwa Pulau Sumba, khususnya Sumba Barat, dekat dengan Pulau Komodo, yakni perjalanan laut kurang dari satu jam.

Hal itu merupakan peluang dalam mendukung kemajuan dan pengembangan pariwisata Sumba Barat. "Sekitar dua tahun lalu saya kerap ke Sumba. Kami optimistis terhadap kemajuan pariwisata Sumba Barat," ucapnya.

Dikaui bahwa atraksi budaya dan keindahan alam Sumba Barat tergolong luar biasa, sehingga layak untuk segera dikembangkan.

Namun kehadiran investor dan kebijakan para pelaku wisata untuk mengajak turis ke Sumba Barat, perlu diiringi dengan kemajuan fasilitas dan sarana yang diperlukan, kata Al Purwa berharap.

"Sekarang dalam satu minggu sudah ada 14 penerbangan dari Denpasar ke Bandara Tambolaka. Ini sangat memudahkan kita untuk membawa turis ke tanah Sumba," ucapnya.

Namun pelayanan dari pihak pemerintah dan pelaku pariwisata di Sumba, juga harus terus ditingkatkan.

Untuk mendukung peningkatan SDM pariwisata, Al Purwa menyarankan perlunya Pemkab Sumba Barat segera merintis pembukaan sekolah pariwisata.(*)


 >>>>>>>>> waikamura sumba blog <<<<<<<<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan komentar anda untuk kemajuan info blog ini
Okey Gan...

Cara Melakukan Comment :
- ketikkan komentar anda
- Pilih format NAME/URL
- Isikan Nama anda dan alamat site(URL) anda
- Kosongkan saja bila URL(alamat site) anda tidak ada dan pilih anonymous.
- click poskan komentar

Terimakasih atas partisipasinya ^_^